Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta selesai menjalani Asesmen Lapangan (AL) yang dilakukan secara daring selama dua hari, Jumat-Sabtu (29-30/1).
Direktur Pascasarjana UNU Surakarta A Dardiri Hasyim mengatakan, AL daring ini dilaksanakan dalam rangka akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terhadap program Doktor PAI yang didirikan sejak 2017 lalu. “Proses akreditasi ini merupakan tahapan yang harus ditempuh UNU Surakarta dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan tingkat tinggi. Khususnya program S-3 PAI kepada masyarakat,” kata Dardiri Hasyim di Kampus UNU Solo, Senin ( 1/2).
Disampaikan, sebagai perguruan tinggi NU yang sudah lama berdiri, UNU Surakarta terus berbenah. Tidak boleh berhenti dalam berkreasi dan berinovasi agar dapat mengejar ketertinggalannya dari perguruan tinggi lain. “Untuk mewujudkan harapan itu telah dicanangkan visi dan misi yang telah teraplikasikan dengan baik dalam mata kuliah, program studi-program studi yang ada, termasuk program S3 dan berbagai macam kegiatan yang ada di kampus,” ujarnya.
Dalam rilis yang diterima NU Online Jateng, Kepala Program S-3 Prodi PAI UNU Surakarta Prof Sugiyo mengatakan, terkait visi misi Program Doktor PAI memiliki kaitan erat dengan visi misi universitas dan program pascasarjana. Visi misi Program Doktor yakni menghasilkan doktor yang berwawasan kebangsaan dan menuju taraf internasional pada tahun 2030 mendatang.
“Dalam akreditasi ini BAN-PT menugaskan dua asesornya Prof Tobroni dari Universitas Muhammadiyah Malang dan Prof Akhyak dari IAIN Tulungagung,” terangnya.
Rektor UNU Surakarta, Mufrod Teguh Mulyo mengatakan, perguruan tinggi NU harus memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan instansi lain. Selain itu, juga memberikan kontribusi yang positif bagi bangsa dan agama.
“Dari akreditasi ini diharapkan mampu mendongkrak dan memberikan motivasi bagi nahdliyin. Khususnya seluruh sivitas akademika UNU Surakarta dalam menghadapi reakreditasi institusi yang sedang diagendakan,” ucapnya.
Prof Tobroni berpesan bahwa akreditasi ini merupakan kerja bersama yang harus dilandasi dengan jihad (kesungguhan), dan jamaah (kebersamaan) antara pimpinan, staf, mahasiswa, dan seluruh warga kampus.
Prof Akhyak sangat terkesan dengan kerja sama yang dijalin UNU Surakarta dengan Polda Jateng yang menghasilkan banyak keuntungan, di antaranya adalah terdaftarnya banyak anggota kepolisian sebagai mahasiswa di UNU Surakarta dengan bantuan beasiswa SPP.
*Berita ini telah dimuat di NU Online Jawa Tengah