SOLO, pps.unu.ac.id – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta menggelar sidang terbuka promosi doktor program pascasarjana pendidikan agama Islam, Selasa (9/7).
Tercatat dua doktor lulus dalam agenda ini. Yakni mahasiswa Program Studi (Prodi) S3 Pendidikan Agama Islam Mundhofir dan Muhammad Yasin. Keduanya berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji. Merupakan lulusan doktor ke-24 dan ke-25 UNU Surakarta.
Mundhofir memaparkan disertasinya yang berjudul ”Model Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus”. Pondok pesantren (ponpes) tersebut membentuk para santri hafal Alquran dan berakhlakul karimah, dengan model Bihim Tahfidz.
Singkatan dari bimbingan intensif, halaqah, integrasi madrasah tujuan hafalan Alquran, faham, evaluasi, deresan, dan ziyadah. ”Pembelajarannya terpadu dengan pendidikan formal, baik madrasah tsanawiyah (MTs) maupun aliyah (MA). Diharapkan membentuk santri hafiz yang berjiwa imtaq dan menguasai iptek. Salah satu keunggulan ponpes ini adalah, pengasuhnya sanad sampai ke nabi dengan fasih bacaan makharijul huruf dan ahli qiraat sab’ah,” papar MundhofirSelanjutnya Muhammad kan disertasinya berjudul ”Pengembangan Model Pembinaan Mantan Preman Berbasis Kepeloporan di Majlis Qurdan Shalawat Ta’mirul Islam Surakarta”.
”Mantan preman yang tergabung dalam majelis tersebut, memiliki nilai religius yang minim menjadi baik. Model pengembangan pembinaan mantan preman, dilakukan dengan pemberian suri tauladan pengalaman secara riil. Berupa salat, zikir Alquran, sedekah, dan praktik sosial kemasyarakatan secara langsung,” tutur Rektor
UNU Surakarta Mufrod menjelaskan, Mundhofir dan Muhammad Yasin lulus dengan predikat sangat memuaskan. ”Semoga doktor yang lulus terus melestarikan keilmuan ponpes. Dan nantinya tidak hanya mengasuh ponpes, tetapi juga mendirikan lembaga pendidikan formal,” paparnya. (zia/fer)