Surakarta, pps.unu.ac.id – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta kembali menggelar ujian terbuka promosi doktor (S3) dari program studi Agama Islam. Dua doktor kembali dikukuhkan setelah berhasil mempertahankan disertasinya. Ujian dipimpin secara langsung oleh Rektor UNU Surakarta Mufrod Teguh Mulyo, Kamis (2/2).
Doktor ke-13 dan 14 UNU tersebut yakni, H. Rochmad Nuryadin, S.T, M.M dan H. Uan Abdul Hanan, S.Ag., M.S.I. H. Rochmad Nuryadin, S.T., M.M mampu mempertahankan disertasinya dengan judul Konsep Pendidikan Karakter Ibnu Athaillah (Perspektif Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi).
Alasan mengambil judul tersebut lantaran melihat fenomena problem pendidikan karakter di Indonesia yang mulai tergerus. Banyak anak remaja saat ini mulai terjerumus pada tindakan korupsi, pergaulan bebas, narkoba, hingga berbagai kenakalan remaja.
”Maka saya tertarik untuk meneliti terkait pendidikan karakter Ibnu Athaillah yang relevan dengan pendidikan karakter di Indonesia saat ini,” ungkapnya. Rochmad menjelaskan konsep pendidikan karakter Ibnu Athaillah memiliki relevansi dengan hakikat pendidikan karakter di Indonesia saat ini.
Baca Juga: UNU Surakarta Tambah Dua Doktor ke 11 dan 12
Hakikat pendidikan karakter di Indonesia memiliki tujuan yaitu meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan terbentuknya akhlak yang mulia.
Pernyataan tersebut selaras dengan pemikiran Ibnu Athaillah tentang pendidikan karakter yang mengutamakan penanaman karakter ketuhanan kepada manusia, dengan melalui tahapan penyucian qalbu untuk mendidik hawa nafsu. Ini untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa.
”Maka pendidikan karakter Ibnu Athaillah memiliki relevansi dengan pendidikan karakter di Indonesia karena adanya persamaan nilai-nilai pendidikan karakter yang diajarkan ter utama nilai religius,” ucapnya Sementara itu, Uan Abdul Hanan mengambil judul Internalisasi Nilai Karakter Keagamaan dan Kebangsaan Pada Sekolah Berbasis Pondok Pesantren. Studi analisa di SMK VIP Ma’arif NU 1 Kemiri Purworejo dan SMA Darul Hikmah Kutoarjo Purworejo.
”Hasil internalisasi nilai karakter keagamaan bervariasi. Di SMK VIP Ma’arif keberhasilan kuat pada keyakinan, praktik keagamaan, pengalaman, konseptual, dan lemah pada pengetahuan,” ungkapnya. (Sumber: Radar Solo)