Surakarta, pps.unu.ac.id – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta kembali menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam di Gedung Pusat UNU Surakarta, Selasa (6/12).
Ada dua mahasiswa yang jalani ujian. Yakni Dra. Hj. Rismiyati Nurindrawati, SE, M.Ag. Dia jadi lulusan doktor kesembilan, dan Muhammad Munzaini, S.Ag. M.Pd.I. jadi lulusan doktor kesepuluh. Saat ini, UNU Surakarta telah meluluskan 10 doktor dari Studi Doktor Pendidikan Agama Islam.
Rismiyati meraih gelar doktor, setelah menyelesaikan disertasi dengan judul ”Model Evaluasi Program Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Studi Kasus di SMPN 1 Surakarta Tahun Pembelajaran 2019/2020)”.
Judul penelitian ini diambil karena rasa keprihatinannya terhadap anak anak zaman sekarang, yang memiliki otak cerdas, namun karakternya dirasa masih lemah. Proses pembelajaran yang sempat vakum selama pandemi mengakibatkan kualitas pendidikan karakter jadi menurun. Hal tersebut memunculkan dampak yang kurang baik. Di antaranya munculnya perilaku siswa yang berani melawan orang tua, guru, dan merasa paling memiliki.
”Transfer ilmu dan karakter itu penting. Pendidikan karakter harus berkesinambungan dengan nilai-nilai pembelajaran di sekolah. Guru menjadi pedoman untuk anak didik yang didiknya,” jelasnya.
Baca juga: Pasca Sarjana UNU Surakarta telah Luluskan Delapan Doktor dan 29 Magister
Sementara itu Munzaimin meraih gelar doktor setelah menyelesaikan disertasi berjudul ”Implementasi Model Konsep Pembelajaran Multiple Intelligences Pada SMP Bayt Al-Hikmah Pasuruan, Sekolah Berbasis Pesantren Dalam Perspektif Islam”.
Munzaimin menjelaskan, keterkaitan konsep pembelajaran Multiple Intelligences dengan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar adalah pada konsep memanusiakan manusia. Siswa dalam perkembangan pembelajarannya, tidak hanya diukur dengan rangkaian tes terstandar saja. Semua anak dipandang sama, tanpa membedakan taraf hidup. Yakni individu yang akan diarahkan guru untuk dapat berkembang secara optimal menuju kedewasaan.
”Strategi pembelajaran Multiple Intelligences mendorong guru melakukan inovasi dan kreatif dalam mengajar. Ini untuk mengoptimalkan semua jenis kecerdasan yang ada,” jelasnya.
Ujian terbuka ini dipimpin langsung oleh Rektor UNU Surakarta Dr. H. A. Mufrod Teguh Mulyo, M.H. Dia berharap dengan bertambahnya lulusan doktor, dapat membuat UNU Surakarta semakin terpandang. Ini juga sebagai bukti dan komitmen UNU untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. (Sumber: Radar Solo)