UNU Surakarta– Program Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta menggelar ujian terbuka program promosi doktor di ruang seminar gedung pascasarjana kampus setempat, Kamis (28/7). Kegiatan perdana itu berjalan lancar.
Terdapat dua promovendus yang diuji kali ini, yaitu Wahid Arbani, S.Ag., M.S.I dengan judul disertasi Pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Sholeh Al Samarani (Telaah Filsafat Ilmu), dan Abdul Ghofur, M. Ag. dengan judul disertasi Epistemologi Pendidikan Islam (Tinjauan Historis Pada Masa Khalifah Harun Ar-Rasyid 786-809 M).
Wahid Arbani dalam disertasinya menyatakan, tertarik menelaah dan mengkaji pemikiran pendidikan Muhammad Sholeh yang tertuang dalam lebih dari 14 kitab karya intelektualnya. Mencakup tentang pengetahuan keislaman.
”Hakikat kurikulum pendidikan Islam, Muhammad Sholeh membagi ilmu ke dalam tiga kelompok. Pertama, ilmu nafi’ atau ilmu yang dapat membawa pemiliknya kepada ma’rifatullah. Kedua, ilmu-ilmu tercela yang tidak memberikan manfaat bagi pemiliknya,” bebernya.
Berikutnya yang ketiga, ilmu terpuji akan mendatangkan nafi atau manfaat apabila mempelajarinya sebagian dan akan menjadi tercela apabila memelajarinya dilakukan secara mendalam. Hal ini terjadi karena dengan memelajari jenis ilmu ini berpotensi terjadi campur aduk antara keyakinan dengan keraguan, sehingga akan membawa kepada kekafiran.
Sementara itu, Abdul Ghofur dalam disertasinya mengangkat pola epistemologis pendidikan Islam pada masa Abbasiyah, khu- susnya Khalifah Harun yang menampilkan berbagai pola, sehingga memunculkan berbagai disiplin ilmu dalam kajian Islam.
Epistemologi pendidikan Islam pada masa Khalifah Harun dipetakan menjadi tiga bentuk, yaitu pengetahuan rasional, pengetahuan indrawi, dan pengetahuan melalui Wahyu atau intuisi.
”Corak epistemology dalam bentuk naqliah menghasilkan banyak metode untuk kajian Islam. Antara lain nadzr, tadabur, tafakur, bayyinah, burhan, mulahzah, tajrib, istiqra, qiyas, tamsil, ta’wil, dzati, hissi, khayali, aqli, dan syibhi, sedangkan dari sisi ‘aqliyah yang rasional meng- hasilkan corak ilmu pengetahuan indrawi; dan pengetahuan kasyaf melalui ilham/ intuisi,” beber dia.
Sementara itu, Rektor UNU Surakarta Dr. H.A. Mufrod Teguh Mulyo mendorong para mahasiswa program doktor segera menyelesaikan gelarnya. Dengan lahirnya banyak lulusan doktor bakal memperkuat posisi UNU Surakarta menuju perguruan tinggi Islam unggul dan berstandar internasional pada 2030.
”Semoga lahirnya lulusan doktor ini dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan, hasil penelitian, dan peran serta lembaga pendidikan dalam program riil penanganan masalah sosial. Sekaligus membawa UNU Surakarta lebih maju dan berkembang,” harap Mufrod.
*Berita ini telah dimuat di Radar Solo Jawa Pos, 29 Juli 2022
Informasi pendaftaran Program Pascasarjana UNU Surakarta tahun akademik 2022/2023 dapat dilihat di pps.unu.ac.id/informasi