Ujian Terbuka Promosi Doktor ke-7 dan 8

Surakarta – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta kembali menambah dua lulusan program doktor (S3). Setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada ujian terbuka promosi doktor di kampus setempat, kemarin (6/10). Total sudah delapan doktor dikukuhkan. Ini bentuk komitmen UNU dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.

Ngatiman dikukuhkan sebagai lulusan doktor ketujuh UNU, setelah mempertahankan disertasinya berjudul Implementasi Total Quality Management (TQM) di Sekolah Menengah Kejuruan. Studi Analisis di SMK Karya Nugraha Boyolali, tahun pelajaran 2020/2021.

“Dalam implementasi TQM, kepala sekolah selaku top management melakukan empat langkah strategis. Antara lain membentuk dewan sekolah, bertugas mengukut kebutuhan sekolah, serta mengembangkan perencanaan tindakan yang mencakup tujuan dan sasaran. Dewan sekolah juga mengambil keputusan membuat program-program bagi kemaju- an sekolah,” kata Ngatiman.

Solihin dikukuhkan sebagai lulusan doktor kedelapan UNU. Berhasil mempertahankan disertasinya berjudul Pola Asuh Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak. Studi Komparasi Desa Duren dan Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun 2020.

Solihin menjelaskan peran penting orang tua dalam perkembangan dan pendidikan anak. Terutama pendidikan karakter yang menyentuh pengenalan norma atau nilai-nilai. Disusul tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua relatif tinggi. Kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak, akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan anak,” papar Solihin.

Konstruksi pola asuh orang tua, lanjut Solihin, sebaiknya bersifat demokratis. Dengan model demokratis, akan melahirkan kepribadian asertif. Sedangkan konstruksi pola asuh otoriter dan permisif, membuat anak merasa tidak disayang, dikucilkan, bahkan dibenci orang tuanya.

“Dengan perasaan seperti ini, akan melahirkan kepribadian yang tidak mandiri. Mudah tersinggung, berpandangan negatif terhadap orang lain, merasa minder, tidak merasa berharga, serta merasa bebas dalam bertindak,” tandasnya. (ian/fer)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *